Allah benar-benar telah karuniakan kelembutan, kasih tiada batas dan
kesabaran, pada setiap ibu Muslimah untuk mdndidik anaknya. ibu adl
guru pertama, terbaik dan selamanya . bagi anaknya, ibu adl kebenaran,
ibu adl teladan, ibu adl teman dan lindungan. karena posisi ibu sungguh
tak tergantikan, maka Allah berikan tugas mahamulia, ummu wa rabbatul
bait ( ibu dan pengurus )
ibu tak wajib berjihad, tiada perlu
shaff terdepan, mengurus suami, dan anaknya adalah pahala menyamai
jihad dan shaff terdepan shalat. maka wajar bila wanita dikatakan tiang
negara, bila gagal wanita dalam pendidikan anak , maka negara tinggal
menunggu kehancuran.
ulama masa depan ditangannya, penjahat masa
depan ditangannya, dia bisa menentukan masa depan dengan didikannya .
itulah ibu. namun sayang, saat ini banyak ibu Muslimah yg merasa bahwa
mendidik adl sekedar menyekolahkan anak dan menjamin bayar SPP.
kebanyakan
ibu Muslimah merasa mendidik adl menyerahkan anak pada guru, atau
bahkan pada pembantu.atau mungkin ada yg merasa mendidik hanydidikan
orangtua tak dapat diwakili oleh guru dan sekolah, bukan juga hanya
dengan bentakan dan tamparan , itu bentuk kemalasana sekedar rsuara
lantang, menyuruh ini dan itu, melarang ini dan itu , semua bisa jika
hanya itu
perhatikan ayat Allah QS 17:24, disitu Allah
memerintahkan anak untuk selalu berdoa buat orangtuanya, renungkan isi
doa itu "Dan rendahkanlah dirimu thdp mereka berdua dgn penuh kesayangan
dan ucapkanlah Wahai Tuhanku, kasihilah keduanya (orangtuaku),
sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku ketika kecil" (QS 17:24)
apa yg akan kita jawab sebagai orangtua atas doa ini? pantaskah kita mendapatkannya padahal kita lalai mendidik mereka?
waktu
ibu lebih banyak di kantor dibanding bersama anak ibu , ini maksudnya
"sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku ketika kecil"?
ibu
tak sabar, lebih banyak cemooh yg keluar saat mendidik , inikah maksud
"sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku ketika kecil"?
ibu tak teladankan yg baik, sibuk menonton sinetron, inikah arti "sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku ketika kecil"?
ibu tak hafalkan Al-Qur'an, tapi harapkan mereka hafalkan, inikah "sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku ketika kecil"?
suatu
saat ketika kita sudah tua, jangan sampai menyesal bila mereka
bertindak maksiat | porsi kita ada disitu karena gagal mendidik. uatu
saat nanti di alam kubur, jangan sampai menyesal saat bukan amal baik
yang dia hadapkan pada orangtuanya , mungkin porsi kita juga. "Wahai Tuhanku, kasihilah keduanya, sebagaimana mereka telah mendidik aku waktu kecil"
maka
didiklah mereka, agar kita pantas didoakan.didiklah anak-anakmu,
dengan lisanmu, dan amalmu sendiri, agar dengan bangga kita sampaikan
pada Allah, "aku telah mendidiknya"peluklah anak-anakmu dengan dekap
mesra, berilah sebagian besar waktumu padanya, agar tak ada hujjah yang
bisa menggugatmu wahai ibu.
hormatkui pada Muslimah yg telah menjadi ibu, doa kami pada mereka semua agar lahir anak-anak hebat dari tangan dan lisan merek
Tidak ada komentar:
Posting Komentar