Upaya-upaya pemurtadan memang tak henti-hentinya dilakukan oleh musuh-musuh Islam. Salah satunya yang mereka pakai adalah dengan media BBM. Berikut adalah BBM yang mereka sebarkan dengan maksud menggoyahkan aqidah umat Islam.
“Darah kristus pasti sanggup menghapus dosa Anda. Ikut Tuhan Yesus ada kepastian masa depan yang cerah (Yohanes 14:6). Coba bandingkan dengan Alquran surat 6:66. Kontras sekali bukan? Bertobatlah saudaraku, ini adalah masalah yang sangat penting dan sangat berharga. Dengarlah, saat ini Tuhan Yesus berdiri di muka pintu dan mengetuk, bukalah dirimu untuk Yesus.”
Kalimat di atas disampaikan oleh ‘pengirim SMS gelap’ dengan
maksud menggoyahkan akidah umat Islam. Inti kalimat di atas adalah
mempertanyakan pertanggungjawaban Rasulullah SAW atas keselamatan
umatnya di hari kiamat.
Sebagaimana yang kita telah pelajari, bahwa dalam keyakinan Kristen,
Yesus adalah penebus dosa. Yesus dianggap sangat bertanggung jawab
terhadap umatnya sehingga rela disalib untuk menebus dosa para
pengikutnya.
Ayat Bibel yang dijadikan sandaran mereka bahwa Yesus itu adalah
penebus dosa umat Kristen adalah di Yohannes 14:6, “Kata Yesus
kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun
yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”
Pemahaman Kristen menyatakan bahwa Yesus diutus untuk menebus dosa
anak manusia. Maka barang siapa ingin selamat, maka bergabunglah dengan
Kristus Sang Juru Selamat.
Nabi Bukan Penebus Kesalahan
Nah, mari kita luruskan satu persatu kesalahan ini. Pertama,
fungsi nabi. Sebagaimana dalam surah Al-Baqarah : 213, maka fungsi nabi
adalah pembawa kabar gembira berupa ajaran yang termaktub dalam kitab
yang dibawanya untuk menyelesaikan perselisihan antar umat manusia.
Pada surah Al-Baqarah: 119, dapat kita ambil kesimpulan bahwa tugas
nabi hanyalah menyampaikan. Perkara seseorang mau mengikuti ataukah
tidak, bukan termasuk wilayah yang menjadi tanggung jawabnya. Oleh sebab
itu, Rasulullah SAW sering mengatakan, “Wahai Allah, saksikanlah aku
telah menyampaikan,” sambil mengangkat kedua tangannya ke atas.
Kembali ke ayat Bibel Yohannes 14:6, “Kata Yesus kepadanya: "Akulah
jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada
Bapa, kalau tidak melalui Aku.”
Sebenarnya ayat ini mempunyai arti, barangsiapa yang ingin menemui
bapa di surga maka dia harus ‘melalui’ Yesus. ‘Melalui’ bisa berarti
mengikuti, melaksanakan dan tunduk pada aturan atau ajaran yang dibawa
Yesus. Namun disalahpahami oleh umat Kristen, ‘melalui’ ini diartikan
sebagai ‘penebusan dosa oleh Yesus’. Sehingga dikatakan, jika ia ingin
dosanya ditebus maka ia harus menyembah Yesus.
Ayat-ayat Bibel yang Menentang Penebusan Dosa
Pemahaman tentang penebusan dosa seperti di atas ternyata
bertentangan dengan ayat Bibel yang lain, yakni Yehezkiel 18:20. “Orang
yang berbuat dosa, itu yang harus mati. Anak tidak akan turut menanggung
kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung kesalahan
anaknya. Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan
orang fasik akan tertanggung atasnya.”
Yeremiah 17:10, “Aku, TUHAN, yang menyelidiki hati, yang menguji
batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah
langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya."
Matius 12:36, “Tetapi Aku berkata jepadamu: Setiap kata sia-sia yang
diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman.”
Beberapa ayat Bibel di atas justru menentang konsep penebusan dosa.
Jadi sebenarnya, konsep penebusan dosa dalam Kristen adalah sebuah
konsep yang mengada-ada. Konsep yang tidak kitabiyah. Tidak bersandar
pada ayat-ayat AlKitab tapi berdasar pada doktrin yang dibuat oleh
gereja.
Lalu bagaimana dengan Islam? Jelas sekali Islam tidak mengenal
penebusan dosa. Sebagaimana dalam surah Al-An’aam: 164, Allah SWT
berfirman: “….Dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan
kemudharatannya kembali kepada dirinya sendiri, dan seseorang yang
berdosa tidak akan memikul dosa orang lain.”
Yang perlu diketahui oleh umat Kristiani adalah, agar seorang manusia
masuk surga tak perlu ditebus dosanya oleh orang lain. Cukup baginya
mengikuti ajaran yang dibawa oleh para nabi. Maka manusia yang mengikuti
Nabi Muhammad SAW sebagai nabi terakhir pembawa risalah, maka
dijanjikan masuk surga. Sementara bagi yang ingkar pada kebenaran yang
dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, maka ia harus mempertanggungjawabkan
tindakannya masing-masing.(Hj Irena H)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar