Sabtu, 03 Agustus 2013

MALAM PENENTUAN TAKDIR


Inilah malam penuh misteri..

Sebuah malam diantara sepuluh malam..

Malam-malam yang dicari oleh para pencari malam..

Malam penentuan Takdir Tahunan..

Malam udara bumi dipenuhi kepakan sayap penghuni langit..

Malam kehadiran Roh Kudus di antara penduduk bumi..

Menaburkan aroma damai sejahtera di kesunyian malam..

Malam penuh berkat..

Malam ganjaran berlipat-lipat..

"Pada malam itu berbondong-bondong turun Malaikat dan Roh dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Damai sejahtera malam itu sampai datangnya cahaya fajar"

(Al-Qadr 4-5)

Kamis, 01 Agustus 2013

KUNCI REZEKI

Nuh shollallahu alaihi wassalam mengabarkan...

Diantara penyebab seorang mu'min mendapatkan rezeki yang berlimpah adalah..

Kesadaran akan lumuran dosa pada diri sendiri..

Yang kemudian membawa pelakunya hancur redam menyesali diri..

Meminta maaf kepada Allah dan beristighfar di malam hari..

Atas keteledoran selama ini..

Menjauh dari petunjuk Ilahi..

Lalai dari majelis-majelis ilmu para nabi..

"Maka aku katakan kepada mereka: "Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat,dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai"(QS. Nuh 10-12)

Rabu, 31 Juli 2013

KETIKA HATI SEDIH GELISAH KARENA HUTANG


Wahai Allah kami..

Penguasa Tujuh Langit..

Pemilik Singgasana Yang Agung..

Tuhan kami dan Tuhan segalanya...

Yang Menurunkan Torah, Injil dan Al-Quran...

Yang Membelah Biji dan Benih...

Tiada Yang berhak diibadahi selainMu..

Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan segala sesuatu..

Engkau-lah yang menguasai ubun-ubunnya..

Engkaulah yang Al-Awal tak ada apapun sebelumMu..

Engkaulah yang Al-Akhir tak ada pun setelahMu..

Engkaulah yang Dzhahir tiada apa pun di atas-Mu..

Engkaulah yang Al-Bathin tiada apa pun dibawahMu...

Tunaikanlah hutang kami dan jauhkan kami dari kefakiran.” (HR. Ahmad No. 5960 Maktabah Syamilah )

MANUSIA DI AKHIR BULAN RAMADHAN


Sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan..

Manusia pun mulai berdatangan..

Berlomba memenuhi pusat-pusat perbelanjaan..

Mencari barang-barang kebutuhan lebaran..

Menghabiskan stok dagangan para pedagang..

Pekerja sekeluarga mudik ke kampung halaman..

Ada juga yang berlomba di tengah malam..

Memenuhi jamaah-jamaah witiran..

Menyepi ke masjid-masjid kota dan perkampungan..

Bertapa dalam kesendirian..

Melawan dinginnya malam..

Menghabiskan malam bersama AlQur'an..

Baik yang ini maupun yang itu..

Semoga Allah Ar-Rahman..

Memberi mereka semua rahmat dan ampunan..

Di penghujung akhir Bulan Ramadhan..

Minggu, 14 Juli 2013

MADRASAH LISAN DI BULAN RAMADHAN

Ay, mengapa engkau berpuasa sambil berbantah?

Berkelahi serta memukul tinju?

Tunjuk sana bantah sini..

Debat sana sanggah sini..

Bukankah bulan Ramadhan adalah madrasah tawadhu'?

Madrasah lisan dan perbuatan..

Bulan menempa jiwa ..

Menahan lisan dari gunjingan gosip..

Tidak berteriak-teriak..

Menjauh dari obrolan...

Menahan diri dari lawakan...

Menjauhi perdebatan..

Allah berfirman "Setiap amalan anak adam itu untuknya, kecuali puasa, puasa itu untukKu dan aku sendiri yang akan membalasnya. Puasa itu tameng, maka pada hari salah seorang dari kalian berpuasa maka janganlah berkata kotor dan berteriak-teriak. Maka jika seseorang mengajakmu berdebat atau bertengkar maka katakan "Saya puasa"

(Shahih Bukhari no hadit 1771 dalam Perpustakaan Digital Maktabah Syamilah)

BODOH or CERDAS

Di antara tanda KEBODOHAN adalah senang dengan pujian dan menjadikannya untuk kepuasan diri.

Di antara tanda KECERDASAN adalah menerima celaan sebagai nasihat dan menjadikannya sebagai bahan renungan untuk perbaikan diri.

Tidaklah bermanfaat bagimu pujian manusia dan banyaknya "jempol-jempol" di status FB-mu, jika telah kau ketahui aib-aib dirimu.

Imam Ahmad rahimahullah pernah berkata kepada salah seorang muridnya (yang bernama Abu Bakar) tatkala sampai kepadanya kabar bahwa manusia memujinya:

"Wahai Abu Bakar, jika seseorang mengetahui (aib-aib) dirinya maka tidaklah bermanfaat baginya pujian manusia." [Siyar A'lam An-Nubala (11/211)].

NGAKAK DI WAKTU SAHUR

Waktu Sahur itu untuk qiro'ah dan sholat meminta ampunan Allah..

Bukan ngakak nikmati lawak di depan TELEVISI

"Orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap ta'at, yang menafkahkan hartanya , dan yang memohon ampun di waktu sahur ." [Ali Imran : 17]

Kamis, 20 Juni 2013

"Hanya pada Allah kuadukan susah & sedihku"

"Hanya pada Allah kuadukan susah & sedihku";
 Dia Maha Dekat, Dia Maha Menyimak, Dia Menjawab Doa, Dia Maha Pengasih, Dia Maha Penyayang
"Hanya pada Allah kuadukan susah & sedihku";
dengan asmaNya aku berpetang & berpagi, berdiam & berlari; dengan asmaNya jua aku hidup & mati.

"Hanya pada Allah kuadukan susah & sedihku";
Dia yang menambah-lipatkan nikmat jika aku bersyukur, Dia yang menutup aib jika aku bermaksiat.
"Hanya pada Allah kuadukan susah & sedihku";
Dia tunda siksa atas dosa & sabar menanti taubat ini; dariNya ku berasal & padaNya aku kembali.

"Hanya pada Allah kuadukan susah & sedihku";
Dialah yang menuliskan ketetapan bagiku, Dialah yang menguji tanpa melampaui batas kemampuanku.
"Hanya pada Allah kuadukan susah & sedihku";
 kehilanganku lebih kecil daripada pemberianNya, musibahku tiada arti dibanding nikmatNya.

"Hanya pada Allah kuadukan susah & sedihku";
yang menimpakan cobaan sebagai tanda cinta, agar tiada yang lebih besar di hati selain diriNya.
"Hanya pada Allah kuadukan susah & sedihku";
tiada madharat & manfaat walau seluruh makhluq berhimpun tuk membuatnya kecuali dengan izinNya

"Hanya pada Allah kuadukan susah & sedihku";
Dialah yang menjanjikan tiap perih, duka, & kecewa dibalas dengan naik derajat & hapusnya dosa.
"Hanya pada Allah kuadukan susah & sedihku";
Dia memiliki ganti yang lebih baik atas kehilanganku, nikmat yang lebih kekal dari nestapaku

"Hanya pada Allah kuadukan susah & sedihku";
hingga kuibadahi Dia seakan-akan aku melihatNya; dan teryakin diri bahwa Dia pasti melihatku
"Hanya pada Allah kuadukan susah & sedihku";
hanya Dia tujuan hidupku & ridhaNya ujung pencarianku; bagiNya takut, harap, cinta, & yakinku
"Hanya pada Allah kuadukan susah & sedihku";
Dia cukup bagiku, cukup untukku, cukup padaku, cukup atasku, cukup terhadapku. AlhamduliLlah


Nasehat untuk Intropeksi diri


Janganlah engkau berbahagia dan bergembira dengan musibah orang lain…!
Hindarilah berolok-olok terhadap seseorang karena bentuk tubuhnya…!
Seseorang tidak pernah menciptakan dirinya sendiri…

Ketika engkau berolok-olok, maka hakikatnya engkau sedang mengejek Dzat yang telah membuat, menciptakan, memberi rupa dan bentuk…

Jangan engkau membongkar aib-aib manusia, maka Allah akan membongkar aibmu di rumahmu sendiri…

Jangan engkau menzalimi seorang pun...!
Jika kemampuan dan kekuasaanmu mengajakmu untuk berlaku dhalim, maka ingatlah, bahwa Allah lebih kuat dan perkasa !!!

Sabtu, 18 Mei 2013

Hakekat Penuntut Ilmu

Sungguh merugi orang yang menuntut ilmu karena harta..

Karena seorang yang tidak berilmu pun tahu..

Bahwa harta bisa dicari bahkan tanpa ilmu..

Semua pedagang di pasar pun tahu harta bisa dicari bahkan tanpa ilmu..

Temanku, ilmu dicari bukanlah untuk itu..

Ilmu dicari supaya engkau menjadi orang yang bermanfaat dengan ilmu pada dirimu..

Dengan ilmumu sebagai dokter manusia beroleh kesembuhan dari penyakitnya melalui tanganmu..

Dengan kuliahmu sebagai insinyur bangsamu aman ketika berkendara di jalan tol jembatan antar pulau melalui perhitunganmu..

Dengan keterampilanmu sebagai mekanik dan teknisi bangsamu dapat mendirikan pabrik dan industri bagi pengangguran di negerimu..

Dengan kecerdasanmu engkau menjadi guru dan dosen supaya bangsanya semakin tahu cara memberi manfaat kepada orang lain sepertimu..

Maka dengan niat itu semua maka pekerjaanmu bernilai ibadah bagimu dan terpujilah ilmumu..

Dengan ilmumu maka semakin bermanfaat dirimu..

Jangan cemari dengan ambisi pangkatmu nafsu populermu..

Jangan tergoda untuk gendutnya rekeningmu dan sertifikasi bulananmu..

Itu semua adalah penghargaan manusia yang menghargai ilmumu..

Jikalau pun mereka tidak menghargaimu maka memang bukan itu tujuanmu..

Toh tanpa itu engkau berharap ilmumu sebagai tabungan amal kebajikanmu..

Menghadapi dahsyatnya ketakutan di hari itu..

"Manusia yang paling dicintai Allah ta'ala adalah manusia yang paling banyak memberi manfaat "

( Kitab Mu'jamul Kabir oleh Imam Thobroni dishahihkan oleh Imam Al-Albani di Silsilah Shahihah )

Kamis, 07 Februari 2013

Makna kaya dan Miskin

Allah yang menciptakan manusia, menetapkan rejeki baginya, dan membagi-bagi rejeki dengan kasih sayang dan kemahabijaksanaan-Nya, Allah memberikan harta yang banyak kepada orang yang dikehendaki-Nya. Juga, memberi sedikit harta kepada orang yang dikehendaki-Nya

Orang yang memiliki harta yang banyak lalu disebut kaya sedangkan pemilik harta sedikit lantas disebut miskin "

Sebenarnya, siapakah si kaya itu dan siapakah si miskin itu?

Bukanlah kekayaan itu dari banyaknya harta akan tetapi kekayaan itu adalah rasa cukup yang ada di dalam hati.” (HR. Bukhari no. 6446 dan Muslim no.1051)

Orang yang disifati dengan ghina an-nafs (kekayaan jiwa) adalah orang yang qana’ah terhadap apa yang Allah rizkikan kepadanya,  dia tidak tamak untuk menumpuk-numpuk harta tanpa ada kebutuhan. Tidak pula dia meminta-minta kepada manusia dengan mendesak,  dia merasa ridha dengan apa yang diberikan Allah Ta'ala kepadanya, seakan-akan ia terus-menerus merasa berada dalam kecukupan.

Faqru an-nafs (kefakiran jiwa) adalah kebalikannya. krn dia tidak qana’ah thd apa yang diberikan kepadanya. selalu berusaha menimbun kekayaan dari mana saja arahnya, bila dia tidak mendapatkan apa yang ia cari, merasa sedih dan menyesal. Seakan-akan dia adalah orang yang tidak memiliki harta Karena dia tidak merasa cukup dengan apa yang diberikan kepadanya, sehingga seakan-akan dia bukan orang yang kaya.” (Fathul Bari, 2/277

Bukanlah si miskin, orang yg berkeliling untuk meminta-minta kpd manusia spy diberi sesuap atau 2 makanan, sebutir atau 2 kurma, orang miskin itu adl orang yg tak punya kekayaan yg mencukupinya, tidak diketahui pula oleh orang lain, shg orang bersedekah kepadanya, Tidak pula dia berdiri untuk meminta-minta kepada orang lain. (HR. Al-Bukhari no.1479 dan Muslim no. 1472 dari Abu Hurairah )

Kecukupan dalam hati akan tumbuh dengan keridhaan terhadap qadha Allah dan berserah diri terhadap ketetapan-Nya, meyakini bahwa apa yang ada di sisi Allah Ta'ala adalah lebih baik dan kekal sehingga membawa dirinya berpaling dari tamak dan rakus serta meminta-minta kepada manusia.” (Fathul Bari, 2/277)







Tawakal Kepada Allah Ta'ala


Jika hati bersandar dan bertawakal kepada Allah, maka tidak takluk kpd bayang-bayang buruk dan tdk pula dikuasai oleh khayalan buruk..

Jika hati percaya penuh kepada Allah dan mendambakan karuniaNya, maka dengan itu segala kegelisahan dan kegundahan akan tertangkis penyakit luar maupun dlm akan hilang darinya, dan akan tercipta di hatinya kekuatan, kelapangan dan kegembiraan yang sulit terkatakan

Orang yang bertawaqal kepada Allah akan berhati kuat, tidak terpengaruh oleh bayangan buruk dan tdk pula terguncang oleh peristiwa pahit. mudah ketakutan dan terguncang adl tanda kelemahan jiwa, kekalahan serta ketakutan yang tidak ada wujud nyatanya.

Allah telah menjamin org yg bertawakal kepadaNya. akan mencukupi dengan sempurna. mk, hatipun percaya, tenteram dan yakin dg janjiNya. Kesulitan berganti menjadi kemudahan, kesedihan berganti jadi kegembiraan, dan kekhawatirannya berganti menjadi rasa aman dan tenteram.

Semoga Allah mengaruniai kita kesejahteraan, kekuatan dan keteguhan hati. Smoga kita terus ditolong untuk mampu bertawakal padaNYA







Rabu, 06 Februari 2013

Diam agar lisan lbh terjaga, terhindar dari dosa

Teringat hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dalam kitab sahih Muslim tentang bencana lidah

Seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam "  “Orang Islam yang bagaimanakah yang paling baik?” Jawab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam "  “Ialah orang-orang yang menjaga orang-orang Islam lainnya dari bencana lidah dan perbuatannya”. (HR. Muslim 0033)

karena lisan seseorang bisa terjerumus dalam jurang kebinasaan. Lihatlah hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut ketika berbicara dengan Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu

Maukah kuberitahukan kepadamu tentang kunci semua perkara itu?” Jawabku: “Iya, wahai Rasulullah.” Maka beliau memegang lidahnya dan bersabda, “Jagalah ini”. Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah kami dituntut (disiksa) karena apa yang kami katakan?” Maka beliau bersabda, “Celaka engkau. Adakah yang menjadikan orang menyungkurkan mukanya (atau ada yang meriwayatkan batang hidungnya) di dalam neraka selain ucapan lisan mereka?” (HR. Tirmidzi no. 2616)

Dimana pada kondisi tertentu kita harus lebih banyak diam, diam dalam rangka lebih banyak mendengar, menyimak dengan sebaik mungkin.

Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka berkatalah yang baik dan jika tidak maka diamlah.” (HR. Bukhari no. 6018 dan Muslim no. 47).

Oleh karena itu, selayaknya setiap orang yang berbicara dengan suatu perkataan atau kalimat, merenungkan apa yang akan ia ucap. Jika memang ada manfaatnya, barulah ia berbicara. Jika tidak, hendaklah dia menahan lisannya.”

Sebab ketika berucap kata pun belum tentu tepat dan bermanfaat. Sehingga diam menjadi pilihan, meski begitu, diam haruslah diiringi dengan upaya mencerna kata demi kata, mengambil apa saja yang terbaik darinya

Dan kita pun menyadari bahwa mulut ini begitu rentan terhadap dosa-dosa, sehingga kita harus menjaganya.
adalah hal yg harus disesali, ketika menghadapi perilaku yg tak pantas diri ini blm bisa bersikap sebaik mungkin.

Padahal jika tak mampu berkata baik maka diam lebih utama. Agar lisan lebih terjaga, terhindar dari dosa
memang dorongan nafsu seringkali mengarahkan pada sikap melampaui batas. Hilang kendali, dengan topeng menjaga reputasi

Karenanya diri ini harus lebih berhati-hati jika terjebak dalam alunan caci, maka belajarlah untuk menahan diri, diberbagai kondisi yg beragam, pasti berbeda pula orang dalam mengerti suatu pembicaraan

Semoga dilain kesempatan pribadi yg rapuh ini lebih mampu menahan diri, menjaga lisan agar tetap pada jalan kebaikan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam "  bersabda, “Siapa yang iman dengan Allah dan hari kiamat, maka hendaklah dia berbuat baik kepada tetangganya. Siapa yang iman dengan Allah dan hari kiamat, hendaklah dia memuliakan tetamunya, dan siapa yang iman dengan Allah dan hari kiamat, hendaklah dia berkata yang baik atau diam.” (HR. Muslim 0038 & 0039)

Dalam Jami’ul ‘Ulum wal Hikam, Ibnu Rajab rahimahullah berkata, “Tidak ada perkataan yang bersifat pertengahan antara bicara dan diam. Yang ada, suatu ucapan boleh jadi adalah kebaikan sehingga kita pun diperintahkan untuk mengatakannya. Boleh jadi suatu ucapan mengandung kejelekan sehingga kita diperintahkan untuk diam.”

Ibnu Mas’ud pernah berkata, “Demi Allah yang tidak ada sesembahan yang benar selain Dia. Tidak ada di muka bumi yang lebih berhak untuk dipenjara dalam waktu yang lama daripada lisan.” (Dinukil dari Jami’ul ‘Ulum wal Hikam)

Ibnul Mubarok ditanya mengenai nasehat Luqman pada anaknya, lantas beliau berkata, “Jika berkata (dalam kebaikan) adalah perak, maka diam (dari berkata yang mengandung maksiat) adalah emas.” (Dinukil dari Jami’ul ‘Ulum wal Hikam)

Hikmat di saat diam
Diamnya seseorang jika dia berilmu akan dapat menambah ilmunya dan wibawanya...
Pembicaraannya terbatasi pada perkara yang ada manfaat bagi dirinya maupun orang lain..


Hikmat di saat diam
Bagi orang yang tidak berilmu diamnya adalah tabir untuk menutupi kebodohannya..
Pembicaraannya terbatasi supaya dunia tidak menjadi rusak dengan sepatah dua patah kata darinya..


Rabu, 09 Januari 2013

Dzikir dan Doa Rasullah SAW pada PAGI hari




1.A’udzubilahi minaSyaithonirRojim…
2.Ayat kursi
Nabi SAW bersabda “ Barangsiapa membaca ayat ini(ayat kursi) ketika pagi hari, maka ia dilindungi dari gangguan hingga sore hari dan Barangsiapa mengucapkannya ketika sore hari, maka ia dilindungi dari gangguan jin hingga pagi hari”
(Mustadrak AlHakim I/562,Shahih atTarghiib wat Tarhiib I/418 no.662, shahih)

3.Al ikhlas(3x), Al Falaq(3x),An naas(3x)
Nabi SAW bersabda “Barangsiapa membaca tiga surat(Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Naas) setiap pagi dan sore hari sebanyak tiga kali, maka tiga surat tersebut cukup baginya dari segala sesuatu, Yakni mencegahnya dari berbagai kejahatan”. (HR. Abu Dawud no.5082, Tirmidzi no.3575, Ahmad V/312)

4.Astagfirullahi wa atubu ilaihi(100x) .
“Aku mohon ampunan kepada Allah dan bertaubat kepadaNYA”

Dari Ibnu Umar.r.a Rasullah bersabda “Wahai manusia, bertobatlah kalian kepada Allah, sesungguhnya Aku bertobat kepadaNYA dalam sehari seratus kali (HR.Muslim no.2075)
Nabi bersabda”Barangsiapa mengucapkan ’Astagfirullahi wa atubuila ilaihi’ maka Allah mengampuni dosanya meskipun ia lari dari medan perang” (HR.Abu Dawud no.1517, Tirmidzi no.3577,Bukhari/Fathul Baari XI/101, Muslim no.2702)

5.Subhanallah wabi Hamdihi (100x)
“Maha Suci Allah Aku MemujiNYA”
Rasullah SAW bersabda “Barangsiapa mengucapkan ‘Subhanallah wabi Hamdihi’ dalam sehari seratus kali, maka akan dihapus dosa2 nya sekalipun sebanyak buih dilautan” (HR.Bukhari, Muslim no.2691)

6.Ashbahna, wa asbaha muluku lillahi walhamdulillahi, Lailaha ilawlah wahdahu la syarikalah lahul mulku walahul hamdu wahuwa a’la kulli syai’in kodir. Robbi as’alukal khair mafi hadzal yaum, wa khair ma ba’dahu, wa A’udzubika min syari ma fi hadzal yaum, wa syari ma ba’dahu. Robbi A’udzubika minal Kasali wa su’il Kibar, wa A’udzubika min Adzabin fi Naar wa adzabi fil Kobr

“Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji hanya milik Allah, Tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagiNYA. BagiNYA kerajaan dan bagiNYA segala pujian. Dialah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Wahai Rabb, aku mohon kepadaMu kebaikan dihari ini dan kebaikan sesudahnya, Aku berlindung kepadaMU dari kejahatan dihari ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Rabb, Aku berlindung kepadaMU dari sifat malas dan kejelekan dihari tua. Wahai Rabb, Aku berlindung kepadaMU dari siksa Neraka dan siksa Kubur”. (HR. Muslim no.2723, Abu Dawud no. 5071, Tirmidzi no.3390 )

7.Ashbahna ‘ala fitratil Islam, wa’ ala kalimatil Ikhlas, wa’ ala diini nabiyina Muhammad, wa’ala milati abina Ibrahim, Hanifan musliman wa ma kana minal musyrikin

“ Diwaktu pagi kami berada diatas Fitrah agama Islam, kalimat Ikhlas, agama Nabi Muhammad SAW dan Agama ayah kami Ibrahim yang bertdiri diatas jalan yang lurus dan tidak tergolong orang yang Musyrik”. (HR.Ahmad III/406, 407)

8.Allahuma as’aluka ‘ilman Nafi’an, wa rizkan Thoyiban, wa ‘amalan Mutaqobalan.
“Ya Allah Aku memohon ilmu yang bermanfa’at, dan rizki yang halal, serta amal yang diterima”
(HR.Ahmad VI/294,305,318,322)

9.Allahuma bika Ashbahna, wa bika amsaina, wa bika Nahya, wa bika Namut, wa ilaikan Nusyuur.

“Ya Allah, dengan rahmat dan pertolonganMU kami memasuki waktu pagi, dengan rahmat dan pertolonganMU kami memasuki waktu sore, dengan rahmat dan kehendakMU kami hidup, dengan rahmat dan kehendakMU kami mati, fdan KepadaMU kebangkitan (bagi semua kebangkitan)”
(HR,Bukhari dalam Aladab al Mufrad no. 1199)

10.Sayyidul Istighfar
Allahuma Anta robbi la ilaha ila Anta Kholaqtani, wa ana abduka, wa ana a’la Ahdika, wawa’dika mastatho’tsu, A’udzubika min syarri ma shona’tu abu’u laka bi ni’matika A’laya, wa abu’u bi dzanbi, fagfirlii, fa inahu layaghf iru dzunuba ila Anta.

“Ya Allah, engkau adalah Rabbku, tidak ada ilah yang berhak diibadahi kecuali engkau, Engkaulah yang menciptakanku, Aku adalah hambaMU, Aku akan setia pada perjanjianku denganMU semampuku, Aku berlindung dari kejelekan yang kuperbuat, Aku mengakui NikmatMu(yang diberikan)kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau”

Barangsiapa membaca dengan yakin di waktu pagi, lalu ia meninggal sebelum masuk waktu sore, maka ia termasuk ahli syurga, Barangsiapa membaca dengan yakin di waktu sore, lalu ia meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk ahli syurga. (HR. Bukhari no.6306, 6323, AhmadIV/122-125)

11.Allahuma A’fini fi badani, Allahuma Afini fi sam’I, Allahuma Afini fi bashari Lailaha ila Anta. Allahuma ini A’udzubika minal Kufri wal Fakri, wa A’udzubika min adzabil Kobri Lailaha ila Anta (3x)

“Ya Allah selamatkanlah tubuhku dari penyakit, ya Allah selamatkanlah pendengaranku, ya Allah selamatkanlah penglihatanku(dari maksiat), tidak ada yang berhak didibadahi dengan benar kecuali engkau, Ya Allah aku berlindung kepadaMU dari kekufuran dan kefakiran. Aku berliundung kepadaMu dari siksa Kubur tidak ada yang berhak didibadahi dengan benar kecuali engkau” (HR,Bukhari, Al adab al Mufrad no. 701)

12.Allahuma ini as’aluka afwa, wal a’fiah fi dunia wal akhirah, Allahuma ini as’aluka afwa, wal a’fiah fi diin wa dunia wal ahli wa maali, Allahuma astur ‘aurati wa min ra’ati Allahuma ahfadhni min baini yadayya, wa min kholfi, wa ‘an yamini wa ‘an syimali wa min fauqi, wa Audzu bi’adzomatika an ‘ughtala min tahti.

“Ya Allah sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat, Ya Allah aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam Agama, dunia,keluarga dan hartaku. Ya Allah tutupilah auratku(Aibku), dan tentramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah peliharalah aku dari depan, belakang, kanan, kiri, dan dari atasku. Aku berlindung dengan kebesaranMU agar aku tidak disambar dari bawahku (dibenamkan kedalam bumi)” (HR. Bukhari no.1200, Abu Dawud no.5074)

13.Allahuma ‘alimal ghoibi wa syahadah, Fathiras samawati wal ‘ard, Robbi kulli sya’in wa malikah, Ashadu ala ilaha ila Anta, Audzubika min syari Nafsih, wa min syarri syaithon wa syirkihi,wa an aqtarifa ‘ala nafsi suu’an aw ajurah ila muslim.

“Ya Allah yang mengetahui yang Ghaib dan yang Nyata, Wahai Rabb yang menciptakan langit dan bumi, Rabb segala sesuatu dan yang merajainya, Aku bersaksi tiada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Engkau, Aku berlindung dari kejahatan diriku, kejahatan syetan, dan ajakannya untuk menyekutukan Allah dan aku berlindung dari berbuat kejelekan atas diriku atau mendorong seorang muslimkepadanya”
NabiSAW bersabda kepada Abu Bakar AsShidiq “ Ucapkanlah pagi dan petang dan ketika engkau hendak tidur (HR,Bukhari dalam Al-adab al Mufrad no. 1202)

14.Allahuma ‘alimal ghoibi wa syahadah, Fathiras samawati wal ‘ard, Robbi kulli sya’in wa malikah, Ashadu ala ilaha ila Anta, Audzubika min syari Nafsih, wa min syarri syaithon wa syirkihi,wa an aqtarifa ‘ala nafsi suu’an aw ajurah ila muslim.

“Ya Allah yang mengetahui yang Ghaib dan yang Nyata, Wahai Rabb yang menciptakan langit dan bumi, Rabb segala sesuatu dan yang merajainya, Aku bersaksi tiada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Engkau, Aku berlindung dari kejahatan diriku, kejahatan syetan, dan ajakannya untuk menyekutukan Allah dan aku berlindung dari berbuat kejelekan atas diriku atau mendorong seorang muslimkepadanya”
NabiSAW bersabda kepada Abu Bakar AsShidiq “ Ucapkanlah pagi dan petang dan ketika engkau hendak tidur (HR,Bukhari dalam Al-adab al Mufrad no. 1202)
15.Rodhitu billahi Robba, wabil Islami dina, wabi Muhamadin Nabiya (3x)

“Aku ridho Allah menjadi Rabbku, Islam sebagai Agamaku, dan Muhammad SAW sebagai Nabiku”
Barangsiapa membaca sebanyak tiga kali ketika pagi dan sore hari, maka Allah memberikan keridhoannNYA pada hari Kiamat.
(HR.Abu Dawud no.5070)

16.Yaa Hayyu yaa Qoyyum, bi rahmatika astaghitsu ashlihli sya’ni kullahu walatakilni ilanafsih thorfata ‘ain.
“ Wahai Rabb yang Maha Hidup, Wahai Rabb yang MahaBerdiri sendiri, dengan Rahmatmu aku meminta pertolongan, perbaikilah segala urusanku, dan jangan Engkau serahkahkan urusanku kepada diriku sendiri walaupun hanya sekejap mata(tanpa pertolonganMU)” (HR. AnNasa’i no.575)

17.Subhannallah wa bi hamdihi ‘adada kholqihi, wa ridho Nafsihi, wa zinata Arsyhi wa midada kalimatih. (3X)
“Maha Suci Allah, Aku memujinya sebanyak bilangan MahlukNYA, dan Maha Suci Allah sesuai RidhoNYA, dan seberat timbangan ‘Arsy’NYA, MahaSuci Allah sebanyak tinta (yang menulis) Kalimatnya”
Rasullah SAW bersabda”Aku telah mengucapkan empat kalimat yang aku ulang sebanyak tiga kali lebih baik dariyang kamu ucapkan” (HR.Muslim no. 2726, Abu Dawud)

18.Lailaha ilawlah wahdahu la syarikalah lahul mulku walahul hamdu wahuwa a’la kulli syai’in kodir (100x)
“Tiada ilah yang berhak didibadahi dengan benar selain Allah, Yang Maha Esa tiada sekutu bagiNYA, BagiNYA kerajaandan bagiNYAsegala Puji. Dan DIA Mahakuasa atas segala sesuatu”
Barangsiapa membacanya 100 X sehari, maka baginya (pahala) seperti memerdekakan sepuluh budak, ditulis seratus kebaikan, dihapus darinya seratus keburukan, mendapat perlindungan dari syaithan pada hari itu hingga sore hari. Tidaklah seorang itu dapat mendatangkan yang lebih baik dari apa yang dibawanya kecuali ia melakukan lebih banyak lagi dari itu.
(HR.Bukhari no.3293, Muslim no. 2691)

 Ibnu QAYYIM : Dzikir PAGI dibaca diantara waktu Shubuh sampai terbit Matahari

Selasa, 08 Januari 2013

khusyu' dalam shalat

Bersungguh-sungguh untuk dapatkan kekhusyu'an shalat. Hal2 yang menguatkannya adalah sebagai berikut :

1.Bersiap diri untuk menunaikan shalat : menjawab adzan, berwudlu dgn baik, berpakaian baik..

2.Thuma'ninah dalam shalat. tidak terlalu tergesa dlm gerakan shalat bagaikan jago mematuk jagung,

3. Mengingat mati ketika shalat

4. Merenungkan ayat atau dzikir yang diucapkan dalam shalat. mengetahui arti dan makna bacaan shalat

5. Membaca seayat demi seayat, karena dengan begitu akan lebih memberi pemahaman, tadabbur dan sesuai dgn contoh nabi. tidak tergesa padanya

6. Membaca dengan tartil dan membaguskan bacaan.

7. Merasakan bahwa Allah menjawabnya ketika shalat. sebagaimana hadits shahih ttg jawaban Allah atas bacaan alfatihah seorg yg shalat

8.Shalat menghadap dan mendekat ke arah sutrah atau pembatas. mengikat pandangan agar tidak beredar dan mengganggu kekhusu'an

9. Rasulullah shalat menundukan kepalanya dan mengarahkan pandangan ke tanah. kala tasyahud memandang ke jari yang memberi isyarat

10. Variasi dalam membaca surat, ayat, dzikir dan doa dlm shalat. memberikan makna dan kandungan dari beragam ayat dan dzikir

11.  Melakukan sujud tilawah ketika melewati ayat-ayat sajdah.

12. Berlindung diri pada Allah dari godaan setan. Setan adalah musuh kita. ikut berusaha kuat utk merusak shalat

13. Bercermin pada shalatnya kaum alim sholeh. betapa nampak rasa takut dan tunduk kpd Allah Ta'ala dlm shalat mereka

14.  Seorang muslim yang menghadiri shalat fardhu lalu ia baguskan wudhunya, khusyu dan rukuknya, melainkan itu sebagai kafarat atas dosa-dosa sebelumnya. selama ia tidak melakukan dosa besar. Ini adalah untuk sepanjang masa" (H.R Muslim)

  "Sedekat-dekat hamba dengan Tuhannya yaitu ketika ia bersujud, maka perbanyaklah doa" (H.R Muslim)

kita telah belajar untuk dapat berhitung, atau berjual beli, atau tehnologi. amat patut kita belajar keras untuk mampu khusu' dl shalat

  " Ya Allah jadikan kami orang yg menegakkan shalat. Demikian juga anak keturunan kami Ya Allah."