Menjadi ibu adalah sunatullah bagi para perempuan. Sebuah fase
kehidupan yang seolah mengalir, tampak mudah dilakoni oleh semua
perempuan. Padahal, banyak hal baru yang ditemui ibu seiring dengan
perannya sebagai manajer rumah tangga.
Saat menikah, ia dituntut mampu melayani suami dengan baik.
Menyediakan makanan kesukaannya, segala keperluannya, hingga memuaskan
nalurinya. Lalu ketika hamil, ia harus belajar bagaimana menjadi calon
ibu. Apa yang harus dilakukan selama masa kehamilan, bagaimana agar
lancar dalam persalinan, dst. Begitu si kecil lahir, tambah banyak lagi
pelajaran yang harus diserap ibu: bagaimana cara menyusui, merawat bayi,
jika bayi sakit, dst.
Ketika di bayi tumbuh menjadi kanak-kanak, ibu harus terus memberikan
rangsangan, mendampinginya bermain sembari belajar, mengajarkannya
berbagai ilmu kehidipan, dst. Pendek kata, ibu adalah murid, di mana
sepanjang usianya harus terus belajar. Sebab, tidak ada ilmu pasti,
bagaimana menjalankan peran sebagai ibu. Setiap saat, setiap waktu ada
pelajaran baru yang harus dipelajarinya. Untuk itu, ibu dituntut
kreatif, terlebih memang tidak ada sekolah khusus bagi kaum ibu.
Berikut beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk menjadi kreatif:
1. Mencoba hal-hal baru
Dalam hal apapun, ibu jangan takut mencoba hal-hal baru yang selama
ini belum pernah dilakukan. Yang penting halal, boleh dipraktikkan.
Seperti mencoba resep masakan baru, yang belum pernah disajikan di
rumah. Menyediakan cemilan yang belum pernah disajikan, sehingga
penghuni rumah tidak bosan. Termasuk mendesain ulang interior. Ya,
sekali waktu, ubahlah penempatan perabot rumah atau mengganti warna cat
tembok. Suasana baru, akan menimbulkan semangat baru. Terlebih
anak-anak, cepat sekali bosan. Desain ulang kamarnya, niscaya membuat
anak betah beraktivitas di kamar “baru”-nya.
2. Terus belajar
Belajar bisa dilakukan kapan saja, di mana saja dan melalui cara apa
saja. Ibu pun harus menambah wawasannya, baik membaca buku, mengikuti
pelatihan/seminar, browsing internet, dll. Dalam kaidah Islam ada
ungkapan seperti: “belajarlah sampai ke negeri Cina”, “belajar dari
sejak buaian ibu sampai ke liang lahat”, ”untuk meraih kebahagaiaan di
dunia capailah dengan ilmu, untuk meraih kebahagiaan di akhirat capailah
dengan ilmu dan untuk meraih kedua-duanya capailah dengan ilmu”. Itu
adalah ungkapan untuk memotivasi kita dalam membangun semangat belajar.
Dan orang yang selalu belajar akan memiliki pola pikir kreatif dalam
kesehariannya.
3. Sharing dengan orang-orang kreatif
Jika ingin mengetahui karakter seseorang, lihatlah dengan siapa dia
berteman. Itu mungkin ungkapan yang tepat untuk menggambarkan betapa
pentingnya arti seorang teman. Jika Anda selalu berhubungan dengan
orang-orang kreatif, Anda akan menjadi orang kreatif. Jadi, sekali waktu
ngobrollah dengan teman soal kerumahtanggaan. Muslimah tak harus
membahas soal dakwah melulu dengan teman satu pengajian, tapi juga sharing tentang pernak-pernik rumah tangga. Niscaya ada inspirasi-inspirasi baru dari obrolan itu.
4. Ciptakan suasana kondusif
Buatlah rumah tempat yang nyaman dan menyenangkan bagi seluruh
anggota keluarga, juga tamu atau saudara yang datang. Suasana yang
menyenangkan (fun), penuh rasa humor, spontan, dan memberi
ruang bagi individu untuk melakukan berbagai permainan atau percobaan.
Jangan jadikan rumah tegang karena seluruh penghuni serius atau lengang
tanpa obrolan plus candaan. Meski tetap menjaga suasana spiritual,
memegang teguh rasa hormat, kepercayaan dan komitmen sebagai norma yang
berlaku, suasana rumah yang “cair” membantu penghuni merasa bahagia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar